Wednesday, February 27, 2019

PERJALANAN DNS DARI AWAL HINGGA BERHASIL MENDAPATKAN IP ADDRESS

Bagaimana cara DNS mencari IP address berdasarkan domain?
Baiklah saya akan menjelaskan secara singkat bagaimana cara DNS mencari IP Address berdasarkan Domain :
  • DNS bekerja secara hirarki atau bertingkat, kalau diibaratkan bentuk seperti pohon.
  • Bagian teratas merupakan top-level-domain, misalnya .COM .NET .ORG, dan lain-lain.
  • Saya contohkan, kita akan mengakses http://www.hotwheels.com .
  • Ketika ingin mengakses http://www.hotwheels.com komputer akan meminta DNS untuk mencari tau IP address dari http://www.hotwheels.com
  • Pertama-tama, DNS akan bertanya berapa nameserver yang digunakan oleh TLD .com . Lalu dikasihlah alamat dari TLD .com
  • Kemduian DNS bertanya lagi, berapa alamat IP address yang digunakan oleh nameserver superkomputer.com kepada nameserver .com .  Lalu dijawablah alamat dari nameserver superkomputer.com
  • Kemudian DNS akan mendatangi nameserver hotwheels.com dan mencari tau IP address host http://www.hotwheels.com
  • Nah ketika sudah didapatkan IP address dari http://www.hotwheels.com barulah bisa terbuka situsnya melalui web browser.
  • Proses yang terlihat panjang ini dapat dilakukan oleh DNS dengan sangat cepat.



KONFIGURASI IP ADDRESS & DNS SERVER PADA DEBIAN

Sebelum melakukan konfigurasi DNS Server, ada beberapa konfigurasi sebelumnya yang harus dilakukan
agar DNS Server berjalan dengan baik. Yaitu mengganti IP Address menjadi static dan merubah resolver.
Berikut langkah mengganti IP Address dan merubah resolver

Merubah IP Address

1. Konfigurasi IP Address berada di folder /etc/network/interfaces . Maka dengan menggunakan editor
nano, kita masuk ke file tersebut untuk merubahnya dengan mengetikkan perintah “nano
/etc/network/interfaces”


2. Setelah berhasil masuk ke file interfaces, rubah ip address menjadi static. Sebagai contoh pada
settingan ini, IP Address yang digunakan yaitu 192.168.1.1 dan netmask 255.255.255.0. Maka lakukan perubahan seperti gambar 
3. Setelah itu simpan settingan dengan ctrl + X lalu enter dan reboot debian.

Merubah Resolver

1. Mengganti resolver yang dimaksudkan disini yaitu, ketika instalasi linux debian dilakukan, ada tahap
dimana kita disuruh isi nama dns yang akan kita konfigurasi, nah itu merupakan domain utama kita.
Maka jika ada pergantian, harus dilakukan edit manual pula di file setingan resolver tersebut.

2. Langkah pertama yaitu ketikkan perintah nano /etc/resolv.conf


3. Setelah masuk, edit yang tulisan search, menjadi seperti gambar:

4. Setelah diubah seperti gambar diatas, simpan dan keluar.
5. Kemudian restart linux debian anda dengan perintah reboot.

KONFIGURASI DNS SERVER

1. Langkah pertama untuk melakukan konfigurasi DNS Server yaitu dengan menginstall paket atau
services yang bertugas sebagai DNS Server tersebut. Pada Debian 8, paket yang digunakan yaitu BIND9
2. Untuk melakukan instalasi bind9, ketikkan perintah “apt-get install bind9” pada terminal seperti
gambar setelah diinstal

3.Tunggu beberapa saat, setelah proses instalasi selesai, langkah selanjutnya kita mulai konfigurasi DNS Server.
4.Pada terminal ketikkan perintah nano /etc/bind/named.conf.local,Jika perintah yang diketikkan benar, maka akan muncul tampilan dibawah ini. Ini adalah tampilan
default yang sama sekali belum dikonfigurasi

5.Mulai membuat konfigurasi untuk database DNS Server kita. Buat seperti menjadi gambar dibawah ini. Perhatikan tanda kutip, koma, titik, titik koma, karena salah satu
saja konfigurasi akan gagal.


6. Setelah itu simpan dan keluar.
7. Kemudian untuk memudahkan proses konfigurasi, disarankan agar kita masuk ke folder BIND dengan mengetikkan perintah cd  /etc/bind/


8.Setelah masuk ke direktori bind, kita copykan database DNS Lokal ke database DNS yang akan kita buat. Proses copy dibuat agar memudahkan kita dalam melakukan konfigurasi


9.Setelah proses copy database DNS selesai, kita mulai konfigurasi isi database DNS Server kita. Ketikkan perintah nano db.manajemenserver


10.Jika perintah yang diketikkan benar, maka akan muncul tampilan dibawah ini. Perhatikan, ini tampilan default isi database dns yang belum dikonfigurasi


11.Setelah itu, rubah isi database localhost. root.localhost. menjadi manajemenserver.com dan tambahkan www     IN  CNAME  manajemenserver.com.

12.Setelah selesai, simpan dan keluar.
13. Kemudian kita akan lakukan konfigurasi isi database untuk reverse ip dns server kita. Ketikkan
perintah  nano db.192


14.Jika perintah yang diketikkan benar, makan akan muncul tampilan dibawah ini.


15.Rubah isi database reverse seperti gambar dibawah ini.


16. Setelah itu, simpan dan keluar
17. Kemudian restart service bind9 dengan mengetikkan perintah “/etc/init.d/bind9 restart” perhatikan gambar dibawah ini jika kurang jelas. Dan pastikan setelah direstart, ada tulisan “OK”, jika ada failed, maka ada konfigurasi yang salah. Perhatikan kembali konfigurasi yang anda buat sebelumnya

18.Sampai disini, proses konfigurasi DNS Server telah selesai kita lakukan, langkah selanjutnya kita akan lakukan proses ujicoba apakah DNS yang kita buat telah berhasil

19.Langkah ujicoba pertama, coba ping ke 192.168.1.1 dan pastikan apakah sudah seperti ini hasil yang didapatkan, jika sudah ujicoba pertama berhasil

20.Kemudian, coba ping ke www.manajemenserver.com untuk menguji apakah CNAME domain kita
berhasil. Jika hasil yang didapatkan seperti gambar dibawah ini, maka konfigurasi telah berhasil.
Lanjutkan ke pengujian selanjutnya


21.Selanjutnya lakukan ujicoba untuk mengetahui reverse dns anda telah berjalan atau belum. Ketikkan perintah “nslookup <hostname>” atau perhatikan gambar. Jika keluar tampilan seperti dibawah ini, maka konfigurasi anda telah berhasil dan selamat DNS Server anda telah berjalan dengan sukses



Wednesday, February 20, 2019

Pengertian Debian, Sejarah Debian dan Cara Instal Debian 8 di VirtualBox

DEBIAN





Debian adalah sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya. Debian GNU/Linux memuat perkakas sistem operasi GNU dan kernel Linux merupakan distribusi Linux yang popmuler dan berpengaruh. Debian didistribusikan dengan akses ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk instalasi dan digunakan.

Debian terkenal dengan sikap tegas pada filosofi dari Unix dan perangkat lunak bebas. Debian dapat digunakan pada beragam perangkat keras, mulai dari komputer jinjing dan desktop hingga elepon dan server. Debian fokus pada kestabilan dan keamanan. Debian banyak digunakan sebagai basis dari banyak distribusi GNU/Linux lainnya.



Sistem operasi Debian merupakan gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia.


SEJARAH DEBIAN
  

Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdock, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama Debian berasal dari kombinasi nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra Lynn: Deb dan Ian.
Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, ia tidak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga ia berpendapat bahwa lebih baik membangun sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Ia berhasil dan distribusinya dikenal sebagai “Slackware”).
Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x pada tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai pada tahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.
Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi “Software in Public Interest” untuk menaungi debian secara legal dan hukum.
Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta pada tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan “debconf”.
Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode “Etch”. Rilis versi terbaru Debian, 2014, diberi nama kode “Wheezy”. deb adalah perpanjangan dari paket perangkat lunak Debian format dan nama yang paling sering digunakan untuk paket-paket binari seperti itu.
Paket debian adalah standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang berisi data. Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut adalah dpkg, paling sering melalui apt/aptitude.
Beberapa paket Debian inti tersedia sebagai udebs (“mikro deb”), dan biasanya hanya digunakan untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Meskipun file tersebut menggunakan ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi struktur yang sama seperti biasa deb. Namun, tidak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya berisi paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file dokumentasi biasanya dihilangkan. udeb paket tidak dapat diinstal pada sistem Debian standar.

Paket debian juga digunakan dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan lain-lain. Saat ini telah terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis kepada debian, salah satu yang paling menonjol dan menjadi fenomena adalah Ubuntu.


DEBIAN DI RILIS


Pada Februari 2011, versi rilis stabil terakhir adalah versi 6.0, dengan kode nama squeeze. Saat versi baru dirilis, versi stabil sebelumnya yaitu versi 5.0 dengan kode nama lenny menjadi oldstable
Sebagai tambahan, rilis stabil dengan pemutakhiran minor (disebut sebagai titik rilis). Skema penomoran untk titik rilis hingga Debian 4.0 adalah termasuk huruf r (untuk rilis) setelah nomor versi utama (misal: 4.0) diikuti dengan nomor titik rilis; sebagai contoh, titik rilis terakhir dari versi 4.0 (etch) 8 Desember 2010 adalah 4.0.r9. Dari Debian 5.0 (lenny), skema penomoran dari titik rilis telah berubah dan mengikuti standar penomoran versi GNU; jadi, sebagai contoh, titik rilis pertama dari Debian 5.0 adalah 5.0.1 (bukan 5.0r1).
Tim keamanan Debian merilis pemutakhiran keamanan untuk rilis mayor stabil terakhir, sama seperti dengan versi stabil sebelumnya, selama satu tahun. Versi 4.0 dirilis pada 8 April 2007, dan tim keamanan mendukung versi 3.1 hingga 31 Maret 2008. Untuk penggunaan pada umumnya, sangat direkomendasikan untuk menjalankan sistem yang menerima pemutakhiran keamanan. Distribusi testing juga menerima pemutakhiran keamanan, namun waktunya tidak se-teratur seperti versi stabil.
Untuk Debian 6.0 (squueze) diumumkan seubah kebijakan pengembangan berbasiskan waktu yaitu membekukan siklus dua tahun. Pembekuan berdasarkan waktu dimaksudkan agar proyek Debian dapat mengakomodasi rilis berdasarkan waktu dengan rilis berdasarkan fitur. Kebijakan pembekuan ini bertujuan agar rilis dapat diprediksikan lebih baik oleh pengguna distribusi Debian, dan memungkinkan pengembang Debian melakukan perencanaan jangka panjang yang lebih baik. Pengembang Debian mengharapkan rilis setiap dua tahun akan memberikan waktu yang lebih banyak untuk perubahan yang besar, mengurangi ketidaknyamanan bagi para pengguna. Dengan memiliki waktu beku yang dapat diprediksi diharapkan dapat mengurangi waktu beku secara keseluruhan. Siklus squeeze dibuat pendek dengan tujuan untuk masuk ke siklus baru. 




Cara install debian 8 di virtualbox

Alat dan Bahan :




1. PC

2. Virtual Box(sebagai media virtual mesin pc)

 3. ISO DVD Debian





1.    Buka aplikasi VirtualBox, lalu klik [New]



 2.   Lalu beri nama untuk virtual yang akan kita buat dengan type Linux dan version 64bit, [Next]



3.    Tentukan memory yang akan digunakan virtual, disini dimas memberikan 1GB atau 1024 MB. Sesuaikan dengan selera masin” lalu [Next]




4.       Selanjutnya pilih create a virtual  hard drive now,lalu tekan create





5.     Selanjutnya  pilih VMDK(Virtual Machine DisK) ,lalu  [Next]




6.     Selanjutnya pilih dynamically allocated,lalu klik next





7.selanjutnya kita masuk iso linux debian ke dalam pc, lalu akan muncul menu installer pada linux debian disitu kita pilih install ,lalu tekan enter


                                     


8.setelah itu kita akan memilih bahasa yang ingin kita gunakan pada debian kita.




9.  setelah kita memilih bahasa yang ingin kita gunakan selanjutnya kita memilih negara yang kita pilih.



10.lalu kita pilih asia



11.Lalu kita akan diminta untuk memilih lokasi, Pilih indonesia. Lalu tekan enter




12.setelah itu kita pilih waktu configure untuk local configure



13.Selanjutnya kita akan diminta memilih jenis keyboard, pilih Inggris Amerika. Lalu tekan ente



14.setelah itu kita masukkan hostname nya yang kita gunakan.



15.masukkan domain name yang kita gunakan untuk masuk ke server kita



16.setelah itu masukkan password untuk user baru kita. lalu continue.



17.setelah itu masukkan lagi password kita tadi. untuk verifikasi. pilih continue.



18.Selanjutnya kita akan mengisi nama lengkap pengguna baru. Isikan dengan nama masing masing.setelah itu enter



19.Selanjutnya kita akan mengisikan username. Lalu tekan enter.



20.Setelah itu kita akan memasukkan password untuk user. Password boleh sama dengan password sebelumnya. Lalu tekan enter.



21.Masukkan kembali kata sandi yang sama. Lalu tekan enter



22.setelah itu kita pilih waktu yang sesuai dengan tempat kita tinggal.



23.setelah itu kita masuk ke pemartisian harddisk. di sini kita memilih yang kedua. lalu enter.



24.setelah selesai kita pilih harddisk lalu enter



25. setelah itu kita masuk pada pemartisian harddisk disini kita pilih yang recomended for users supaya cepat dalam pemilihan



26.setelah itu kita pilih finish lalu enter.


27.Setelah itu kita pilih ‘YA”



28.  Proses penginstallan



29.Untuk pemindaian Dvd bisa dipilih tidak. Lalu tekan enter



30.Kemudian akan muncul “Gunakan suatu jaringan cermin (mirror). Pilih tidak lalu tekan enter.



31.  Proses Penginstallan



32. Kemudian, Untuk “Berpartisipasi dalam suver penggunaan paket Debian?” pilih no. Lalu tekan enter



33. setelah itu kita pilih web server, ssh server dan standard system utilieties. lalu pilih continue.



34.Proses Penginstallan Perangkat lunak



35.setelah itu kita pilih yes untuk memasang boot recordnya. lalu enter



36.lalu kita pasang sistem nya ke harddisknya. lalu enter.



37.proses penginstalan



38.setelah itu kita pilih continue lalu enter. dan sistem operasi linux debian sudah terinstall.



39. Instalasi selesai dan tinggal masukkan kata sandi akun kita.







Kesimpulan

 sistem operasi seperti linux sangat dibutuhkan selain sistem operasi windows,karena linux bersifat stabil dan open source sehingga kita bisa mengembangkan sistem operasi sendiri. selain itu juga sebagai pengetahuan agar kita lebih mengenal linux dari dasar dasarnya.