Wednesday, February 20, 2019

Pengertian Debian, Sejarah Debian dan Cara Instal Debian 8 di VirtualBox

DEBIAN





Debian adalah sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya. Debian GNU/Linux memuat perkakas sistem operasi GNU dan kernel Linux merupakan distribusi Linux yang popmuler dan berpengaruh. Debian didistribusikan dengan akses ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk instalasi dan digunakan.

Debian terkenal dengan sikap tegas pada filosofi dari Unix dan perangkat lunak bebas. Debian dapat digunakan pada beragam perangkat keras, mulai dari komputer jinjing dan desktop hingga elepon dan server. Debian fokus pada kestabilan dan keamanan. Debian banyak digunakan sebagai basis dari banyak distribusi GNU/Linux lainnya.



Sistem operasi Debian merupakan gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia.


SEJARAH DEBIAN
  

Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdock, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama Debian berasal dari kombinasi nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra Lynn: Deb dan Ian.
Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, ia tidak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga ia berpendapat bahwa lebih baik membangun sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Ia berhasil dan distribusinya dikenal sebagai “Slackware”).
Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x pada tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai pada tahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.
Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi “Software in Public Interest” untuk menaungi debian secara legal dan hukum.
Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta pada tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan “debconf”.
Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode “Etch”. Rilis versi terbaru Debian, 2014, diberi nama kode “Wheezy”. deb adalah perpanjangan dari paket perangkat lunak Debian format dan nama yang paling sering digunakan untuk paket-paket binari seperti itu.
Paket debian adalah standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang berisi data. Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut adalah dpkg, paling sering melalui apt/aptitude.
Beberapa paket Debian inti tersedia sebagai udebs (“mikro deb”), dan biasanya hanya digunakan untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Meskipun file tersebut menggunakan ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi struktur yang sama seperti biasa deb. Namun, tidak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya berisi paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file dokumentasi biasanya dihilangkan. udeb paket tidak dapat diinstal pada sistem Debian standar.

Paket debian juga digunakan dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan lain-lain. Saat ini telah terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis kepada debian, salah satu yang paling menonjol dan menjadi fenomena adalah Ubuntu.


DEBIAN DI RILIS


Pada Februari 2011, versi rilis stabil terakhir adalah versi 6.0, dengan kode nama squeeze. Saat versi baru dirilis, versi stabil sebelumnya yaitu versi 5.0 dengan kode nama lenny menjadi oldstable
Sebagai tambahan, rilis stabil dengan pemutakhiran minor (disebut sebagai titik rilis). Skema penomoran untk titik rilis hingga Debian 4.0 adalah termasuk huruf r (untuk rilis) setelah nomor versi utama (misal: 4.0) diikuti dengan nomor titik rilis; sebagai contoh, titik rilis terakhir dari versi 4.0 (etch) 8 Desember 2010 adalah 4.0.r9. Dari Debian 5.0 (lenny), skema penomoran dari titik rilis telah berubah dan mengikuti standar penomoran versi GNU; jadi, sebagai contoh, titik rilis pertama dari Debian 5.0 adalah 5.0.1 (bukan 5.0r1).
Tim keamanan Debian merilis pemutakhiran keamanan untuk rilis mayor stabil terakhir, sama seperti dengan versi stabil sebelumnya, selama satu tahun. Versi 4.0 dirilis pada 8 April 2007, dan tim keamanan mendukung versi 3.1 hingga 31 Maret 2008. Untuk penggunaan pada umumnya, sangat direkomendasikan untuk menjalankan sistem yang menerima pemutakhiran keamanan. Distribusi testing juga menerima pemutakhiran keamanan, namun waktunya tidak se-teratur seperti versi stabil.
Untuk Debian 6.0 (squueze) diumumkan seubah kebijakan pengembangan berbasiskan waktu yaitu membekukan siklus dua tahun. Pembekuan berdasarkan waktu dimaksudkan agar proyek Debian dapat mengakomodasi rilis berdasarkan waktu dengan rilis berdasarkan fitur. Kebijakan pembekuan ini bertujuan agar rilis dapat diprediksikan lebih baik oleh pengguna distribusi Debian, dan memungkinkan pengembang Debian melakukan perencanaan jangka panjang yang lebih baik. Pengembang Debian mengharapkan rilis setiap dua tahun akan memberikan waktu yang lebih banyak untuk perubahan yang besar, mengurangi ketidaknyamanan bagi para pengguna. Dengan memiliki waktu beku yang dapat diprediksi diharapkan dapat mengurangi waktu beku secara keseluruhan. Siklus squeeze dibuat pendek dengan tujuan untuk masuk ke siklus baru. 




Cara install debian 8 di virtualbox

Alat dan Bahan :




1. PC

2. Virtual Box(sebagai media virtual mesin pc)

 3. ISO DVD Debian





1.    Buka aplikasi VirtualBox, lalu klik [New]



 2.   Lalu beri nama untuk virtual yang akan kita buat dengan type Linux dan version 64bit, [Next]



3.    Tentukan memory yang akan digunakan virtual, disini dimas memberikan 1GB atau 1024 MB. Sesuaikan dengan selera masin” lalu [Next]




4.       Selanjutnya pilih create a virtual  hard drive now,lalu tekan create





5.     Selanjutnya  pilih VMDK(Virtual Machine DisK) ,lalu  [Next]




6.     Selanjutnya pilih dynamically allocated,lalu klik next





7.selanjutnya kita masuk iso linux debian ke dalam pc, lalu akan muncul menu installer pada linux debian disitu kita pilih install ,lalu tekan enter


                                     


8.setelah itu kita akan memilih bahasa yang ingin kita gunakan pada debian kita.




9.  setelah kita memilih bahasa yang ingin kita gunakan selanjutnya kita memilih negara yang kita pilih.



10.lalu kita pilih asia



11.Lalu kita akan diminta untuk memilih lokasi, Pilih indonesia. Lalu tekan enter




12.setelah itu kita pilih waktu configure untuk local configure



13.Selanjutnya kita akan diminta memilih jenis keyboard, pilih Inggris Amerika. Lalu tekan ente



14.setelah itu kita masukkan hostname nya yang kita gunakan.



15.masukkan domain name yang kita gunakan untuk masuk ke server kita



16.setelah itu masukkan password untuk user baru kita. lalu continue.



17.setelah itu masukkan lagi password kita tadi. untuk verifikasi. pilih continue.



18.Selanjutnya kita akan mengisi nama lengkap pengguna baru. Isikan dengan nama masing masing.setelah itu enter



19.Selanjutnya kita akan mengisikan username. Lalu tekan enter.



20.Setelah itu kita akan memasukkan password untuk user. Password boleh sama dengan password sebelumnya. Lalu tekan enter.



21.Masukkan kembali kata sandi yang sama. Lalu tekan enter



22.setelah itu kita pilih waktu yang sesuai dengan tempat kita tinggal.



23.setelah itu kita masuk ke pemartisian harddisk. di sini kita memilih yang kedua. lalu enter.



24.setelah selesai kita pilih harddisk lalu enter



25. setelah itu kita masuk pada pemartisian harddisk disini kita pilih yang recomended for users supaya cepat dalam pemilihan



26.setelah itu kita pilih finish lalu enter.


27.Setelah itu kita pilih ‘YA”



28.  Proses penginstallan



29.Untuk pemindaian Dvd bisa dipilih tidak. Lalu tekan enter



30.Kemudian akan muncul “Gunakan suatu jaringan cermin (mirror). Pilih tidak lalu tekan enter.



31.  Proses Penginstallan



32. Kemudian, Untuk “Berpartisipasi dalam suver penggunaan paket Debian?” pilih no. Lalu tekan enter



33. setelah itu kita pilih web server, ssh server dan standard system utilieties. lalu pilih continue.



34.Proses Penginstallan Perangkat lunak



35.setelah itu kita pilih yes untuk memasang boot recordnya. lalu enter



36.lalu kita pasang sistem nya ke harddisknya. lalu enter.



37.proses penginstalan



38.setelah itu kita pilih continue lalu enter. dan sistem operasi linux debian sudah terinstall.



39. Instalasi selesai dan tinggal masukkan kata sandi akun kita.







Kesimpulan

 sistem operasi seperti linux sangat dibutuhkan selain sistem operasi windows,karena linux bersifat stabil dan open source sehingga kita bisa mengembangkan sistem operasi sendiri. selain itu juga sebagai pengetahuan agar kita lebih mengenal linux dari dasar dasarnya.



No comments:

Post a Comment